Senin, 04 Januari 2016

Cerita Panas 2016 Ketagihan Dengan Tante Mala



Cerita Panas 2016 - kerjaku setiap hari hanya keluyuran walau sudah mencoba melamar pekerjaan kesana kemari namun tetap tidak ada panggilan akhirnya akupun hanya menjadi pengannguran yang setiap hari nongkrong bersama yang lain. Di lingkunganku ada tempat nongkrong yang enak banget karena disana kita dapat melihat cewek-cewek cantik ketika baru keluar dari salah satu butik besar yang ada di kawasan itu, dan setiap hari pelayannya selalu melewati tempat nongkrongku.

Walaupun aku tidak begitu berminat sama cewek2 yang kerja di siti paling kalau ada mereka dan di goda oleh para pria yang nnogkrong di tempat itu aku hanya diam sambil memetik gitar atau paling tidak membaca cerita dewasa, karena terus terang mereka bukan tipeku hingga pada suatu hari ada mobil melewati tempat tongkrongan kami namun sepertinya dia bukan dari daerah sini ternyata benar dia menanyakan sesuatu pada Ilham yang berada di tepi jalan , setelah Ilham terlihat memberi tahu arah jalan mobil itupun berlalu dan Ilham tergopoh-gopoh bilang pada kami
“Wah..kalian tahu kalau tadi wanita itu begitu cantiknya..bibirnya begitu menggoda…”
“Apa yang kamu bicarain Il…” Tanya Gading sama Ilham
“Pokoknya ntar kalau kalian lihat .beh…dia montok” kamipun tertawa dan penasaran apa yang di bilanh sama Ilham benar apa tidak.

Besoknya kami dengar kalau ada penghuni baru di kawasan ini dia pemilik butik yang baru dan sebagai usaha pemula di butik dia ingin langsung memperhatikan cara kerja para karyawannya, karena yang punya itu hanya sebagai penerus butik yang hampir bangkrut itu dia ambil alih padahal dia tidak punya keterampilan dan semuanya di serahkan pada karyawannya. Dengar-dengar dia seorang wanita yang sudah berpredikat janda. Kami semua penasaran apalagi Mendengar cerita Ilham kemaren.

Sampai suatu hari aku di ajak Mamaku mengantarnya ke butik itu, disana Mama agak lama milih-milihnya sampai akhirnya dia keluar dan aku dengan kesalnya bilang sama Mama
“Ayo cepat…lama banget sich..”
“Tunggu dong Ridho…Namanya juga belanja.”
sebelum Mama masuk ke mobil tiba-tiba ada wanita cantik memanggilnya
“Eh…Bu…maaf ini kainnya ada yang ketinggalan”
“Oh terima kasih ya Bu..kenalin ini anak saya Ridho…”
“Oh..ya kapan-kapan kalau tante butuh pertolongan kamu mau kan…”
“Silahkan aja tante…” Jawabku langsung
Mama dengan tante itu masih ngobrol lagi tapi kali ini aku nggak marah karena melihat tante itu aku begitu fress apalagi dia tersenyum layaknya pemain dalam cerita dewasa.

Saat aku nongkrong di tempat biasanya tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depan tempat kami ketika di buka kaca mobilnya ternyata tante yang kemaren di butik bersama Mamaku
“Hai dik Ridho..inget tante..?
“Iya tan…ada pa?” Tanyaku sambil menghampiri samping jendela mobilnya
“Tante minta tolong anterin tante kamu nggak ada kerjaan kan…”
“Oh..nggak tante aku tiap free tiap hari..” akupun masuk kedalam mobil tante dan membuat ramai teman tongkronganku
“wah..ternyata si Ridho udah kenal…pantes kemaren dia cuma senyum-senyum..” Kata Ilham.

Kamipun mencari rumah salah satu penjahit tante Mala, aku tahu namanya karena dia mengenalkan diri padaku, ternyata orangnya sangat supel walaupun umurnya sudah hampir 40 tahun namun penampilannya kalah cewek-cewek yang biasa di goda tiap hari di tempat tongkronganku setelah aku menunjukan tempatnya tante Mala turun dan dia mengajakku namun aku tidak mau diapun sendirian masuk. hampir 30 menit dia di dalam akhirnya keluar dan masuk kembali kedalam mobil disaat aku sedang asyik membaca cerita dewasa.

Tante Mala masuk dan tersenyum
“Bosen kamu nungguin tante…..”
“Ya nggak lah tante sampai nanti juga nggak pa-apa..” Kataku sambil mengemudikan mobil kembali
“Tapi kemaren sama Mama kamu …kamu kesel keliatannya..”
“Biasa tante itu kan Mama..ngebosenin kalau tante….”
“Kenapa…” Aku hanya nyengir sambil terus melaju dengan tenang, sampai akhirnya tante Mala masih mau di anterin ke arah kota akupun cuma mengikutinya dan ternyata dia berhenti disebuah hotel sambil tersenyum dia bilang
“Kita mampir kesini dulu tante laper…”
Tapi kami bukannya menuju loby hotel tapi ketempat kamar hotel aku hanya diam dan sambil jalan tante bilang kalau dia lebih suka makan di kamar hotel daripada di restaurant.

Setelah sampai di kamar hotel akupun masuk dan benar saja tidak berapa lama ada pelayan yang membawa makanan kami, tante menyuruhku untuk menemaninya makan kamipun makan dan setelah itu tante Mala bilang
“Kamu istirahat saja Ridho tante mau mandi gerah nich…”
“Iya tan…’ Aku bagai bloon diam saja ketika tante bilang begitu, karena setelah agak lama aku menunggu sampai akhirnya aku ngantuk di sofa yang ada di kamar itu tiba-tiba saja aku kena tetesan air kontan saja aku terkejut ternyata di hadapanku kini berdiri tante Mala sedang telanjang bulat, aku terbangun dari tidurku tante Mala langsung memelukku akupun membalasnya saat itu pula dia melepas semua pakaianku dan kamipun sama-sama telanjang aku membaringkan tante mala di tempat tidur akupun lagsung meghujamkan kontolku berkali kali aku goyang dia dan ternyata tante Mala sudah di penuhi nafsu dia balikkan badanku dan diapun menggoyang aku dari atas sampai bberapa kali kami gnti posisi hingga akhirnya kami  sama-sama mencapai puncak kenikmatan.

Kami berdua sama-sama terkulai di tempat tidur namun aku melihat tante Mala bangun dan masuk kamar mandi aku jadi ingat kalau tadi permainanku kurang hot akupun bangkit dan menghampiri tante Mala yang sedang asyik mandi di bawah shower aku peluk dia dari belakang dan dia berbalik kamipun saling pagut bibir di bawah guyuran air setelah itu kembali tante Mala jongkok dan dengan buas memainkan kontolku dia hisap
“Agh………ta,,te…enak..tante….” puas main dengan mulutnya kini tante Mala mengocok habis kontolku
“Tante….sini…” Aku angkat tante hinnga aku bopong dia ke atas sofa saat badan kami masih basah tapi aku langsung memainkan lidahku dalam memek tante Mala Dia menggelinjang
“Agh…agh…Rid…..uuughhhhhh…..”Desahan Tante Mala macem -macem.

Sampai akhirnya akupun tak kuat lagi aku hujamkan kontolku pas masuk kedalam memek tante Mala dan aku goyang dia
“Agh…..ja..ha..t…kamu….Rid…tante..kira..kamu..belum..bisa..”
“E..nak..teruskan sayang……..”
Berbagai macam keluhan keluar dari mulut tante Mala, aku jadi tersenyum sendiri melihat tante Mala melet-melet menggigit bibirnya sendiri, tangannya menjambak rambutku dan menggerayangi setiap tubuhku. akhrnya setelah lama kamipun mengerang bersama
“Aaaaaaaaaaghhhhhh….uuuuuuuuggggggh,………..aku keluar tan…”
Tante Mala tersenyum karena hari itu bukan akhir namun awal bagiku menikmati memek tantet Mala.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar